Sejarah Desa

ASAL-USUL DAN LEGENDA DESA

Konon menurut cerita  pada zaman  Pemerintahan Kerajaan Majapahit, ada seorang Tumenggung yang bernama  Tumenggung DUKSENO, beliau gemar mengembara untuk membuka /babat alas guna perluasan pemukiman yang selanjutnya diwariskan kepada anak cucu secara turun temurun. Dalam pengembaraannya saat itu beliau diikuti oleh penderek antara lain :

  1. KI DJOYO KUSUMO
  2. KI TOIRONO
  3. KI SOELEKSONO yang kemudian dikenal dengan sebutan KI RENGKIK
  4. KI GANDEK

 Pada saat terik matahari beliau beserta para penderek beristirahatlah di bawah pohon ELO yang rindang, sambil bersemedi agar dalam pengembaraannya selalu mendapat perlindungan dari Yang Maha Kuasa serta mendapat petunjuk – petunjukNya. Setelah mendapat petunjuk, maka Tumenggung DUKSENO membagi tugas antara lain, karena KI SOELEKSONO kuat dan pemberani maka beliau diberi tugas untuk menebang hutan sebelah selatan aliran sungai sendirian, sedangkan KI DJOYO KUSUMO ditemani KI TOIRONO menebang hutan sebelah utara aliran sungai, sedangkan KI GANDEK membantu Tumenggung DUKSENO di Padepokan.

Setelah sekian lama menebang hutan, Tumenggung DUKSENO mengumpulkan para pendereknya, beliau berpamitan akan mencari keteduhan hatinya yang akan digunakan untuk bekal akhir dari kehidupannya nanti, beliau akan bertapa di bawah pohon Bakung di sebelah timur sana. Sebelum pergi, beliau memberi tetenger sebuah nama pada tempat masing – masing pendereknya sebagai pengingat atau sebutan di kemudian hari. Tempat mendirikan padepokan diberi nama Depok, sedangkan tempat KI DJOYO KUSUMO dan KI TOIRONO karena tempatnya selalu basah dan ada sumber air yang berarti megung maka diberi nama TEMENGGUNGAN, dan di tempat KI SOELEKSONO yang datarannya lebih rendah air tidak bisa dialirkan ke saluran berarti airnya nyekembong maka diberi nama GEMBONG.

Daftar Nama-nama Kepala Desa Temenggungan

Periode Tahun 1896 s/d Sekarang

Menurut sejarah Kepala Desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut :

NO

NAMA KEPALA DESA

MASA JABATAN

1

KARTOYOSO

1896 s/d 1904

2

KARSONAWI

1905 s/d 1912

3

SOREDJO

1913

4

MERTOKARYO

1914 s/d 1936

5

KASOWINANGUN

1937 s/d 1945

6

MARTODIKROMO

1946 s/d 1951

7

DJOYO SENTONO

1952 s/d 1959

8

R. SASTRO MIHARDJO

1960 s/d 1977

9

MOCH. TOHA

1978 s/d 1990

10

Drs. MAHFUT

1991 s/d 1998

11

AMAN BAGYO

1999 s/d 2006

12

PRAMONO, S.E.

2007 s/d sekarang